Langsung ke konten utama

Diabetes Melitus (Kencing Manis)

1.      Apa itu Diabetes Melitus?
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dengan metabolisme yang tidak teratur. Ketika kita mengonsumsi karbohidrat (termasuk gula dan pati, dll), bahan-bahan tersebut dipecah menjadi dekstrosa setelah dicerna dan menjadi glukosa pada saat diserap oleh usus kecil ke dalam sistem peredaran darah. Pankreas mengeluarkan insulin, yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan oleh tubuh. Kadar glukosa meningkat bila sekresi insulin tidak mencukupi atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang dihasilkan. Hiperglikemia bisa mengakibatkan gangguan metabolisme lemak dan protein, dan penghancuran berbagai macam sistem tubuh dan organ, termasuk: kardiovaskular, retina, dan saraf.
2.      Bagaimana cara untuk mencegah Diabetes Melitus?
Obesitas merupakan faktor risiko utama diabetes melitus. Dengan demikian, kita bisa menurunkan risiko diabetes melitus dengan mencegah obesitas. Beberapa metode pencegahan disarankan di bawah ini:  menjaga berat badan ideal.
 Pola makan yang seimbang
 Tetap aktif, berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang

3.      Apa penyebab Diabetes Melitus?
Diabetes Melitus umumnya diklasifikasikan menjadi 4 kategori dengan penyebab yang berbeda-beda:
 Diabetes Melitus Tipe 1 Disebut sebagai “Diabetes Melitus yang Tergantung pada Insulin”. Terkait dengan faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan kerusakan sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga sel tidak mampu untuk memproduksi insulin yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelompok orang yang paling sering mengidap penyakit ini adalah anak-anak dan remaja, yang mewakili 3% dari jumlah seluruh pasien yang ada.
 Diabetes Melitus Tipe 2 Disebut “Diabetes Melitus yang Tidak Tergantung pada Insulin”, yang mewakili lebih dari 90% kasus diabetes melitus. Terkait dengan faktor pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan kurangnya olahraga. Sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bisa menyerap dan menggunakan dekstrosa dan kelebihan gula darah yang dihasilkan secara efektif. Jenis diabetes melitus ini memiliki predisposisi genetik yang lebih tinggi daripada Tipe 1.
 Diabetes Melitus Gestasional: Terutama disebabkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan selama kehamilan dan biasanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan. Studi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa wanita yang pernah mengalami diabetes melitus gestasional memiliki
tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit diabetes melitus tipe II, sehingga wanita tersebut harus lebih memerhatikan pola makan yang sehat demi mengurangi risiko tersebut.
 Jenis lain dari Diabetes Melitus: Ada beberapa penyebab lain yang berbeda dari ketiga jenis diabetes melitus di atas, termasuk sekresi insulin yang tidak memadai yang disebabkan oleh penyakit genetik tertentu, disebabkan secara tidak langsung oleh penyakit lainnya (misalnya pankreatitis, yaitu peradangan pada pankreas), yang diakibatkan oleh obat atau bahan kimia lainnya.
4.      Apakah gejala Diabetes Melitus bisa dikenali dengan mudah?
Beberapa pasien diabetes melitus mungkin mengalami gejala-gejala berikut dalam tahap awal penyakit ini:
 sering merasa haus 
 sering buang air kecil 
 sering merasa lapar 
 penurunan berat badan 
 kelelahan 
 penglihatan yang kabur 
 tingkat penyembuhan luka yang lambat 
 rasa gatal pada kulit, wanita mungkin merasa gatal di daerah vitalnya Beberapa pasien mungkin tidak mengalami gejala-gejala di atas sama sekali, sehingga pemeriksaan kesehatan secara rutin dianjurkan untuk menghindari penundaan tindakan medis yang diperlukan.

5.      Apa tindakan pengobatan terhadap Diabetes Melitus?
Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit diabetes melitus. Penderita Diabetes Melitus harus mengikuti solusi pengobatan untuk mengendalikan penyakit dan mengurangi risiko komplikasi. Penderita Diabetes Melitus harus menerapkan dan mengikuti berbagai jenis pengobatan yang berbeda, sesuai dengan jenis dan tingkat keakutan diabetes melitus.  Perubahan pola makan Semua pasien harus mengikuti petunjuk perubahan pola makan yang ditetapkan. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, pasien harus berkonsultasi kepada ahli gizi terdaftar untuk merancang menu yang sesuai dengan pengelolaan penyakit dan proses penstabilan glukosa. Prinsip umumnya adalah sebagai berikut:
 pola makan yang seimbang, teratur, dan dengan jumlah yang sesuai dengan prinsip “kurangi jumlah makanan dan perbanyak waktu makan” untuk menstabilkan glukosa. 
 makanan yang mengandung karbohidrat dalam jumlah yang tepat (termasuk biji-bijian, sayuran rimpang, buah-buahan, dan produk susu).  o Jumlah karbohidrat haruslah sekitar 50% dari total asupan kalori. Misalnya, sekitar 750 kkal kalori (setara dengan sekitar 188g karbohidrat, yaitu 18 - 19 porsi pertukaran karbohidrat) yang akan diproduksi oleh karbohidrat dalam menu 1500 kkal.  o Pertukaran karbohidrat di atas haruslah merata di antara waktu makan utama dan di waktu camilan, misalnya: 5 porsi untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, serta 1 porsi untuk waktu camilan di antara waktu makan utama. 1 porsi pertukaran karbohidrat = 10g karbohidrat.  o Pasien bisa memilih jumlah biji-bijian, sayuran rimpang, buah-buahan, dan produk susu yang sesuai dengan “pertukaran karbohidrat”, misalnya: 
 1 porsi biji-bijian (10g karbohidrat) = sesendok sup penuh beras / 1/5 mangkuk bihun/mie Shanghai (dimasak) / 1/3 mangkuk bubur Chiuchow / 1/3 mangkuk makaroni/spaghetti (dimasak) / 1/2 iris roti (tanpa pinggiran) / 1/2 mangkuk oat meal gandum (dimasak)
 (1 mangkuk = mangkuk 300ml ukuran sedang) 
 1 porsi sayuran rimpang (10g karbohidrat) = kentang/ubi jalar seukuran telur / labu/akar teratai seukuran 2 butir telur 
 1 porsi buah (10g karbohidrat) = apel/jeruk/jeruk keprok/pir/buah kiwi berukuran kecil / 1/2 apel/jeruk berukuran besar / 10 buah anggur kecil / 1/2 buah pisang 
 1 porsi produk susu (12g karbohidrat) = 240ml susu rendah lemak/skim / 4 sendok sup bubuk susu skim
 Hindari makanan dan minuman yang kaya kandungan gula atau gula tambahan demi mencegah lonjakan glukosa. 
 Hindari konsumsi lemak yang terlalu banyak (terutama lemak jenuh seperti kulit dan lemak hewan) untuk melindungi sistem kardiovaskular. 
 Hindari minum terlalu banyak minuman beralkohol. Alkohol memengaruhi kemanjuran obat dan bisa menyebabkan rendahnya kadar glukosa darah. Selain itu, hindari juga mengonsumsi minuman beralkohol saat perut masih kosong. Jika tidak bisa dihindari, konsumsi harus dibatasi hingga kurang dari 2 porsi alkohol untuk pria dan kurang dari 1 porsi alkohol untuk wanita setiap hari (1 porsi sama dengan 300ml bir / 150ml anggur merah / 45ml minuman spirit).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Data dan Fakta AC Milan vs Bologna

Pada pertemuan pertama di Serie A musim ini, pada pekan ke-15, Milan menang 3-2 di kandang Bologna. Milan mencetak tiga gol lewat Krzysztof Piatek (penalti), Theo Hernandez, dan Giacomo Bonaventura. Dua gol Bologna didapatkan dari bunuh diri Theo Hernadez dan penalti Nicola Sansone. Dalam laga kandangnya melawan Bologna di Serie A musim lalu, Milan menang 2-1. Milan unggul lewat gol-gol Suso menit 37 dan Fabio Borini menit 67. Bologna menipiskan selisih skor lewat gol Mattia Destro menit 72. Milan memenangi 7 dari 8 laga terakhirnya melawan Bologna di Serie A, kandang dan tandang (M7 S1 K0). Milan di Serie A musim ini: M15 S8 K10, gol 48-42. Rekor kandang Milan di Serie A musim ini: M7 S5 K4, gol 22-18. Gol terbanyak untuk Milan di Serie A musim ini: Ante Rebic (10). Assist terbanyak untuk Milan di Serie A musim ini: Hakan Calhanoglu (5). Milan tak terkalahkan dalam 7 laga terakhirnya di Serie A (M5 S2 K0). Milan selalu mencetak minimal 2 gol dalam 7 laga terakhirnya di Serie A. Milan

Pemain Yang Akan Dibeli Oleh AC Milan

Klub besar Chelsea, dikabarkan bakal menjual 6 pemainnya demi memboyong bintang Bundesliga Jerman, Timo Werner dan Kai Havertz. AC Milan pun disebut siap menampung pemain  yang akan dijual The Blues, yakni Tiemoue Bakayoko. The Blues dikabarkan segera mendapat tandatangan pemain RB Leipzig, Timo Werner pada bursa transfer musim panas mendatang. Tak berhenti di situ, Chelsea pun juga gerak cepat mengamankan pemain muda Bayer Leverkusen, Kai Havertz.  Chelsea dikabarkan telah curi start dengan menyodorkan proposal sebesar 79 juta euro (Rp1,2 triliun). Skuat Frank Lampard tampaknya ingin merombak kekuatan dengan materi pemain baru yang hendak didatangkan dari Negeri Panzer.  Demi mewujudkan ambisi belanja klub, Chelsea harus menjual enam pemain, termasuk Tiemoue Bakayoko. Bakayoko diketahui tengah menjalani masa peminjaman di AS Monaco. Namun, Monaco dikabarkan tak akan memperpanjang masa pinjam atau memagari Bakayoko dengan kontrak permanen. Corriere dello Sport mewartakan bahwa Bakayoko

Tanaman Bawang putih dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Bawang putih banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Bawang putih adalah tanaman dari Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia (Rahmawati, 2012, Hlm. 1-3). Klasifikasi tanaman bawang putih: Kerajaan : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Monocotyledonae Bangsa : Liliales Suku : Liliaceae Marga : Allium Jenis : Allium sativum Kandungan Bawang Putih Dalam 100 gr bawang putih terkandung 71,0 gr air, 95 kalori, 4,5 gr protein, 0,2 gr lemak, 23,1 gr karbohidrat, 42 mg kalsium, 346 gr kalium, 134 mg fosfor, 1,0 mg besi, 0,22 mg vit B1, dan 15 md vit C. Melalui ekstraksi dan isolasi kimiawi, dapat diketahui beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam bawang putih, seperti allicin yang ditemukan oleh Bailey