TANAMAN SIRSAK
Sirsak (Annona muricata Linn) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang,
nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkelan (Madura),
srikaya jawa (Bali), boh lona (Aceh), durio ulondro (Nias), durio betawi (Minangkabau), jambu
landa (Lampung), nangko belando (Palembang). Penyebutan “Belanda” dan variasinya
menunjukkan bahwa sirsak dari bahasa Belanda : Zuurzak yang berarti kantung asam,
didatangkan oleh pemerintahan kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara yaitu pada abad ke19
meskipun bukan berasal dari Eropa. Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk
diambil daging buahnya, tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat paling baik ditanam
didaerah yang cukup berair dan pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7
jadi tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai alkalis. Pohon sirsak bisa mencapai
tinggi 9 meter di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 100-1000 m dari
permukaan laut. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman ini antara 22-32◦C dan curah hujan yang
dibutuhkan untuk tanaman sirsak ini adalah 1500-3000 mm/pertahun. Sumber: (http://wisatabuahsirsak.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-buahsirsak.html?m=1 )
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata Linn
Nama Umum : Graviola (Brazil), Soursop (Inggris), Guanabana (Spanyol), Nangka Sabrang atau
Nangka Belanda (Jawa), Nangka Walanda atau Sirsak (Sunda) Sirsak sejauh ini dibudidayakan
untuk dimanfaatkan buahnya karena kandungan gizinya yang tinggi seperti karbohidrat, vitamin
C dan mineral (Rahmani, 2008). Menurut Widyaningrum (2012), buah berkhasiat mencegah dan
mengobati diare, maag, disentri, demam, flu, menjaga stamina dan pelancar ASI. Bunga
digunakan sebagai obat bronkhitis dan batuk. Biji digunakan untuk mencegah dan mengobati
astrigent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala berkutu dan parasit kulit serta obat
cacing. Kulit batang digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi, obat parasit, obat
penenang dan kejang. Akar digunakan untuk obat diabetes (khusus kulit akarnya), obat penenang
dan kejang. Di antara bagian-bagian tanaman sirsak tersebut, daun juga bermanfaat sebagai obat
penyakit jantung, diabetes dan antikanker yang merupakan senyawa antioksidan.
Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker, yakni dengan
mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker, tanaman sirsak juga
dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, antikejang, anti jamur, anti parasit, antimikroba,
sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan lain-lain. Daun sirsak berpotensi sebagai
antihipertensi, antispasmodik, obat pereda nyeri, hipoglikemik, antikanker, emetic
(menyebabkan muntah), vermifuge (pembasmi cacing). Daun sirsak juga memiliki efek yang
bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan hormon insulin pada jaringan
pankreas serta melindungi dan menjaga selsel pankreas. Pada daun sirsak ditemukan senyawa
acetogenin yang bermanfaat mengobati berbagai penyakit. Acetogenin berperan serta dalam
melindungi sistem kekebalan tubuh serta mencegah infeksi yang mematikan. Daun sirsak
mengandung acetogenin yang mampu melawan 12 jenis sel kanker. Banyaknya manfaat sirsak
membuat orang mulai beralih mengonsumsi suplemen herbal daun sirsak sebagai alternatif
pencegahan dan pengobatan konvensional. Pada daun sirsak, telah ditemukan 18 jenis
annonaceous acetogenin dan telah terbukti secara in vitro bersifat sitotoksik. Daun sirsak
memiliki sifat toksik yang tinggi terhadap sel kanker ovarium, serviks, dan sel kanker kulit pada
dosis rendah. Acetogenins sering disebut sebagai inhibitor atau penghambat pertumbuhan sel
kanker paling kuat
DAFTAR PUSTAKA
Widyaningrum, Herlina. 2012. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000x Lebih Hebat dari Kemoterapi.
Yogyakarta: MedPress.
Latifah, Wakhidatul. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona
muricata L.) Gugur. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
EnikRahima. 2011. Menyembuhkan Kanker dengan Daun Sirsak, Artapustaka, Yogyakarta
Ideasanti, Soediro S. dan Siti K. 1995. Telaah Senyawa Fenolik Daun Sirsak, Annona muricata
L., Annonaceae. Sekolah Farmasi ITB. http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Tanggal akses: 01/07/2014.
Mardiana, L., dan Ratnasari, J. 2011. Ramuan dan Khasiat Sirsak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prasetya, Galih H., dan Hendrawan Laksono. 2013. Ekstraksi daun sirsak (Annona muricata l.)
menggunakan pelarut etanol. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol.2, No. 2, Hal 111-115
(Annona muricata Linn)
http://pemulaberkebun.blogspot.comSirsak (Annona muricata Linn) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang,
nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkelan (Madura),
srikaya jawa (Bali), boh lona (Aceh), durio ulondro (Nias), durio betawi (Minangkabau), jambu
landa (Lampung), nangko belando (Palembang). Penyebutan “Belanda” dan variasinya
menunjukkan bahwa sirsak dari bahasa Belanda : Zuurzak yang berarti kantung asam,
didatangkan oleh pemerintahan kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara yaitu pada abad ke19
meskipun bukan berasal dari Eropa. Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk
diambil daging buahnya, tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat paling baik ditanam
didaerah yang cukup berair dan pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7
jadi tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai alkalis. Pohon sirsak bisa mencapai
tinggi 9 meter di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 100-1000 m dari
permukaan laut. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman ini antara 22-32◦C dan curah hujan yang
dibutuhkan untuk tanaman sirsak ini adalah 1500-3000 mm/pertahun. Sumber: (http://wisatabuahsirsak.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-buahsirsak.html?m=1 )
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata Linn
Nama Umum : Graviola (Brazil), Soursop (Inggris), Guanabana (Spanyol), Nangka Sabrang atau
Nangka Belanda (Jawa), Nangka Walanda atau Sirsak (Sunda) Sirsak sejauh ini dibudidayakan
untuk dimanfaatkan buahnya karena kandungan gizinya yang tinggi seperti karbohidrat, vitamin
C dan mineral (Rahmani, 2008). Menurut Widyaningrum (2012), buah berkhasiat mencegah dan
mengobati diare, maag, disentri, demam, flu, menjaga stamina dan pelancar ASI. Bunga
digunakan sebagai obat bronkhitis dan batuk. Biji digunakan untuk mencegah dan mengobati
astrigent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala berkutu dan parasit kulit serta obat
cacing. Kulit batang digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi, obat parasit, obat
penenang dan kejang. Akar digunakan untuk obat diabetes (khusus kulit akarnya), obat penenang
dan kejang. Di antara bagian-bagian tanaman sirsak tersebut, daun juga bermanfaat sebagai obat
penyakit jantung, diabetes dan antikanker yang merupakan senyawa antioksidan.
Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker, yakni dengan
mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker, tanaman sirsak juga
dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, antikejang, anti jamur, anti parasit, antimikroba,
sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan lain-lain. Daun sirsak berpotensi sebagai
antihipertensi, antispasmodik, obat pereda nyeri, hipoglikemik, antikanker, emetic
(menyebabkan muntah), vermifuge (pembasmi cacing). Daun sirsak juga memiliki efek yang
bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan hormon insulin pada jaringan
pankreas serta melindungi dan menjaga selsel pankreas. Pada daun sirsak ditemukan senyawa
acetogenin yang bermanfaat mengobati berbagai penyakit. Acetogenin berperan serta dalam
melindungi sistem kekebalan tubuh serta mencegah infeksi yang mematikan. Daun sirsak
mengandung acetogenin yang mampu melawan 12 jenis sel kanker. Banyaknya manfaat sirsak
membuat orang mulai beralih mengonsumsi suplemen herbal daun sirsak sebagai alternatif
pencegahan dan pengobatan konvensional. Pada daun sirsak, telah ditemukan 18 jenis
annonaceous acetogenin dan telah terbukti secara in vitro bersifat sitotoksik. Daun sirsak
memiliki sifat toksik yang tinggi terhadap sel kanker ovarium, serviks, dan sel kanker kulit pada
dosis rendah. Acetogenins sering disebut sebagai inhibitor atau penghambat pertumbuhan sel
kanker paling kuat
DAFTAR PUSTAKA
Widyaningrum, Herlina. 2012. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000x Lebih Hebat dari Kemoterapi.
Yogyakarta: MedPress.
Latifah, Wakhidatul. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona
muricata L.) Gugur. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
EnikRahima. 2011. Menyembuhkan Kanker dengan Daun Sirsak, Artapustaka, Yogyakarta
Ideasanti, Soediro S. dan Siti K. 1995. Telaah Senyawa Fenolik Daun Sirsak, Annona muricata
L., Annonaceae. Sekolah Farmasi ITB. http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Tanggal akses: 01/07/2014.
Mardiana, L., dan Ratnasari, J. 2011. Ramuan dan Khasiat Sirsak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prasetya, Galih H., dan Hendrawan Laksono. 2013. Ekstraksi daun sirsak (Annona muricata l.)
menggunakan pelarut etanol. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol.2, No. 2, Hal 111-115
Komentar
Posting Komentar